JAKARTA - Dalam rangka Latihan Perorangan Kesenjataan (LPK) TW III TA.2022 prajurit Batalyon Zeni 1 Marinir (Yonzeni 1 Mar) memperdalam ilmu Booby Trap yang dilaksanakan di Lapangan Trisula Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Jum'at (26/08/2022).
Pada latihan ini yang diawali dengan pemberian pelajaran teori oleh Katim materi Letda Mar Arison tentang pengetahuan dasar Booby Trap dilanjutkan dengan praktek perakitan Booby Trap menggunakan bahan peledak di sasaran yang telah ditentukan.
Baca juga:
Kasad: Jangan Ragu Bertindak Tegas
|
Bobby Trap adalah perangkap atau jebakan yang dikombinasikan dengan bahan peledak yang dirancang serta bertujuan untuk membunuh atau melumpuhkan musuh baik itu personel maupun materiel.
Karena bentuknya perangkap, maka dibutuhkan keterampilan dan kecerdikan agar musuh tidak mengetahui adanya Booby Trap. Dalam pembuatan Booby Trap ini bisa menggunakan berbagai penyala mulai dari peringan, penekan, tarik maupun penyala lainnya sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Di tempat lain Komandan Batalyon Zeni 1 Marinir (Danyon Zeni 1 Mar) Letkol Mar Rudi Sutisna, M.Tr.Opsla., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dengan memberikan pelajaran dan pelatihan kepada Prajurit yang bertujuan untuk mengetahui setiap kemampuan prajurit sehingga nantinya dapat diterapkan dimasa damai maupun perang.
"Tidak ada prajurit hebat yang ada prajurit yang terlatih, serta untuk menjadi prajurit yang tangguh, profesional dan tentunya dicintai oleh Rakyat, utamakan selalu faktor keselamatan dan dapat lebih berhati hati serta teliti dalam hal perhitungan bahan peledak, " ungkapnya.
"Kegiatan ini juga untuk mendukung program prioritas dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudho Margono, S.E., M.M untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI AL, khususnya Korps Marinir yang unggul dan profesional dalam mengasah keterampilan dan kemahiran serta sesuai tugas dan tanggung-jawab yang diemban kemudian berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dari prajurit Yonzeni 1 Mar, " tambahnya. (*)